Kamis, 08 Desember 2016

JANGAN DIDIK ANAK JADI PENURUT

Mengapa anak tidak boleh penurut? Bukankah memiliki anak penurut akan lebih menyenangkan bagi orang tua karena lebih mudah diatur? Bukankah anak penurut itu identik dengan anak yang patuh pada orang tuanya? Dan punya anak yang patuh tentu suatu kebanggaan bagi orang tuanya?

Sebagian orang tua mungkin akan merasa senang ketika anaknya tidak lagi membantah apapun yang diperintahkan kepadanya. Tidak perlu marah-marah apalagi sampai teriak-teriak untuk mengatur sang anak.
Tidak perlu lagi memikirkan berbagai cara dan strategi agar anak bisa menuruti semua yang kita inginkan. Lalu apa yang kurang baik membentuk anak jadi penurut? Tahukah kita bahwa anak-anak yang jadi penurut itu justru akan mengalami banyak masalah?

Menurut Dr. Seto Mulyadi, S. Psi., M.Si., psikolog anak, bahwa orang tua sebaiknya jangan bermimpi untuk mempunyai anak yang penurut. Sebaliknya, bermimpilah mempunyai anak yang bisa diajak bekerjasama.
Ini berarti akan lebih baik kalau anak itu bisa patuh terhadap orang tuanya karena anak tersebut benar-benar memahami mengapa ia harus melakukan yang diminta orang tuanya bukan hanya sekedar mengikuti perintah saja. Kalau begitu berarti bolehkah anak tidak mematuhi perintah orang tuanya? Ya, tidak semua perintah orang tuanya harus diikuti si anak. Dalam hal ini orang tua harus mengerti kenapa anak tersebut membantah perintahnya.

Berikut ini adalah dampak negatif terhadap anak jika orang tua menuntut anaknya untuk selalu jadi penurut.
1. Anak jadi kurang mandiri.
Ia akan terbiasa melakukan segala sesuatu berdasarkan sebuah instruksi. Jadi sangat tergantung pada orang lain.

2. Anak jadi kurang percaya diri
Anak penurut akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang kurang baik. Sebab akan merasa tidak mampu melakukan sesuatu tanpa ada yang memerintahkannya dahulu.

3. Anak jadi tidak kreatif
Daya kreatifitasnya akan sulit untuk berkembang karena terbiasa hanya mengikuti sesuatu yang sudah dikonsep oleh orang tuanya.

4. Anak tidak bisa memimpin.
Menjadikannya penurut berarti membiasakannya menjadi pengikut yang baik sehingga menghilangkan potensinya untuk menjadi seorang yang bisa memerintah dan mengatur sekelompok orang.

5. Anak tidak punya pendirian.
Karena hanya selalu mengikuti perintah, pendiriannya selalu tergantung pada orang lain pula.

6. Anak mudah di pengaruhi orang lain.
Anak penurut akan mudah dipengaruhi orang lain karena pendiriannya yang labil dan sifat yang selalu patuh kepada siapa yang dianggapnya lebih kuat.

Demikianlah beberapa dampak negatifnya jika anak kita menjadi penurut. Oleh karena itu orang tua jangan bangga dahulu karena berhasil menjadikan anak-anaknya penurut. Orang tua harus menyadari bahwa anak akan terus bertumbuh besar dan akan bergaul dengan orang-orang di luar lingkungan keluarganya sendiri. Orang tua tidak akan selalu bisa terus-menerus mengawasi si anak. Bagaimana kalau sifat penurutnya dimanfaatkan oleh orang yang berniat tidak baik ? Maka dari itu didiklah anak kita menjadi anak yang pengertian bukan sekedar penurut. Ia bisa saja tidak selalu menuruti perintah kita karena punya alasan yang kuat dan masuk akal. Jadi anak baik tidak harus selalu penurut tapi ia harus memiliki keteguhan pendirian termasuk menolak perintah orang tuanya ketika ia merasa tidak setuju.

Biarkan anak mengemukakan alasannya ketika tidak setuju dengan yang kita perintahkan. Hal ini justru mengarahkan anak untuk belajar memperjuangkan pendapatnya. Maka dari itu sebagai orang tua didiklah anak kita untuk belajar menentukan sikap dan berpendirian bukan hanya jadi penurut saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar