CINTA MEMBACA

 Membaca bagi saya adalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan. Dengan membaca dapat menambah pengetahuan dan membuka wawasan pikiran kita.  Jadi jika ada waktu luang saya selalu menyempatkan diri untuk membaca.

     Mengingat-ingat kembali sejak kapan saya suka membaca yang saya ingat sejak saya bisa membaca itulah saya sudah suka membaca. Bahkan saya ingat ketika saya belum sekolah sering saya berkhayal jika saya sudah sekolah dan bisa membaca saya akan membaca semua koran dan buku yang ada di rumah. Bersyukur ketika saya sudah bersekolah saya termasuk murid yang cepat belajar mengenal huruf dan segera bisa membaca. Begitu saya sudah bisa membaca saya selalu membaca apa saja yang bisa saya baca. Saya ingat setiap membeli sesuatu yang dibungkus pakai koran saya akan selalu membaca korannya dulu sebelum bungkusnya itu dibuang. Bahkan kertas-kertas pembungkus belanjaan dapur ibu saya entah itu  pembungkus cabe, tomat, ikan asin harus melalui saya dulu baru melayang ke tempat sampah. Sering juga saya memungut sepotong kertas koran bekas pembungkus yang ditemukan di jalan untuk dibaca. 

     Ketika saya SMP saya punya teman yang punya kakak yang berkerja di distributor penyalur koran dan majalah ( kalau tak salah begitu). Jadi kalau ada koran dan majalah yang sudah lewat tanggalnya suka di bawa pulang. Mengetahui hal tersebut saya suka meminjam lewat teman saya itu. Rasanya entah sudah berapa banyak yang saya pinjam darinya. Mungkin teman saya itu juga kesal karena saya selalu menanyakannya apakah ada majalah  di rumahnya yang belum saya baca dan minta dipinjamkan.

     Waktu sekolah juga saya paling suka berada di perpustakaan daripada berada di kantin. Sayang kadang-kadang perpustakaan sekolah saya jarang dibuka ( entah apa penyebabnya saya sudah lupa ). Kalau buka terus pasti aku akan selalu di sana.

     Dari semua bacaan yang pernah saya baca memang saya lebih cenderung suka baca fiksi.  Menghibur dan bisa ikut berimajinasi. Saya juga senang dengan baacaan yang isinya bervariasi seperti majalah. Saya akan membaca  sampai habis isinya baik itu artikel, features, cerpen, kisah nyata  sampai rubrik konsultasi hukum atau kesehatan. Ketika saya remaja saya juga menyukai cerpen dan novel-novel remaja. Saya rela menyisihkan uang jajan buat beli kumpulan-kumpulan cerpen. Bahkan beberapa majalah kumpulan cerpen menumpuk di rumah saya. Kalau dikumpulkan lumayan juga banyaknya. Kadang kami gantian meminjam kepada teman lain yang kebetulan punya kegemaran yang sama. Pokoknya kalau bisa beli ya beli. Kalau tidak bisa beli ya pinjam. Yang penting kan usaha. Bahkan demi semua itu saya malah  rela tidak beli sepatu baru meskipun sepatu lama sudah robek atau menunda menggantikan tas sekolah yang sudah putus talinya  dan saya cantumkan peniti saja karena uang yang ada  saya belikan buku atau majalah untuk dibaca.

     Begitu sudah dewasa saya masih tetap merasa tiada hari tanpa membaca. Dan juga masih suka membeli beberapa majalah dan tabloid agar saya tetap bisa membaca.  Walaupun  terkadang kondisi keuangan saya lagi seret buat kebutuhan sehari-hari saja susah saya tetap menyisihkan uang untuk beli sesuatu yang bisa dibaca.

     Untuk saat sekarang di mana media internet sudah semakin menyebar di seluruh dunia  sayapun tidak mau ketinggalan untuk memanfaatkannya.  Jadi untuk saat ini  memang sudah lebih jarang membeli majalah atau tabloid. Tapi kalau saya pas jalan-jalan ke toko buku tetap saja suka mau membeli buku kalau punya uang lebih.

     Dengan internet kita dapat menjelajahi segala informasi apa yang ingin kita cari. Makanya saya yang dulu gaptek berusaha untuk mengenal internet dan sekarang ini setiap hari selalu berhubungan dengan internet.  Dengan laptop mini yang terhubung dengan modem ini saya serasa membuka jendela dunia. Dan saya  merasa sangat beruntung diberi kesempatan menikmati tekhnologi internet ini sehingga saya lebih mudah mengakses apa saja informasi yang ingin saya baca.  Pokoknya tiada hari tanpa membaca.