Jumat, 15 Agustus 2014

MUDIK


Seharusnya tulisan ini sudah saya posting dari kemarin-kemarin karena memang sudah lebih dari sebulan. Tapi karena belum sempat akhirnya ya baru bisa diposting sekarang.

Biasanya yang berjudul mudik itu pasti waktunya bertepatan dengan liburan panjang atau yang paling sering yaitu menjelang hari lebaran. Jadi harusnya memang pas banget kalau mudiknya kemarin beberapa hari mau lebaran. Sebenarnya postingan ini bisa dikatakan sudah basi karena sudah berlalu agak lama. Tapi berhubung menulisnya diangsur karena keterbatasan waktu maka sekian lama hanya tersimpan di draft dan sayang juga kalau tak jadi terpubikasi. Jadi ya saya lanjutkan saja tulisan ini.
Pulang kampungnya saya kali ini memang termasuk nggak biasanya. Sebab mudik saya ketika itu masih jauh dari Lebaran bahkan masih setengah bulan jelang memasuki bulan suci Ramadhan. Sebab tujuan semula saya  tidak sekedar mudik tapi mau mengikuti acara seminar sehari di kota Batam. Berhubung kota Batam sudah dekat dengan kota kelahiran saya yaitu Tanjungpinang tentu sekalian saja saya pulang kampung. Apalagi sebagian teman-teman yang ikut acara seminar di Batam mau jalan-jalan juga ke Tanjungpinang.

Memang perjalanan saya pulang kampung tidak bersamaan dengan teman-teman yang lain yang ingin ke Tanjungpinang.  Mereka langsung menggunakan pesawat dari kota Pekanbaru ke Batam. Walau sedikit mahal namun cukup praktis karena butuh waktu yang singkat untuk sampai ke tujuan.

Sementara saya melakukan perjalanan yang lebih ribet yaitu melalui transportasi laut. Ih..kok mau-maunya ya. Tentu ada alasannya. Pertama ya lebih murah di ongkos. Kedua saya termasuk yang suka menikmati perjalanan. Jadi kalau lewat udara jelas nggak bisa lihat apa-apa kecuali awan. Yang ketiga dan yang ini sebenarnya yang ingin saya hilangkan. Saya termasuk aviophobia. Ini yang paling saya rasa nggak nyaman buat saya. Jadi walaupun cuma sebentar perjalanannya tapi cukup menyiksa buat saya. Apa masih ada yang nggak tau aviophobia ? Cari sendiri ya artinya. Soalnya malu-maluin buat dijelaskan di sini. Lanjut ya.

Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru
Perjalananan dari kota Pekanbaru kalau lewat laut itu bermula dari Pelabuhan Sungai Duku. Jadi sebenarnya lewat sungai dahulu karena kota Pekanbaru tidak berbatasan langsung dengan laut. Perjalanan melalui sungai Siak  dengan menggunakan speedboat Meranti Express ini berkisar sejam dan berlabuh di kota Perawang. Selanjutnya akan disambung dengan menggunakan bis lebih kurang 1 jam juga menuju Pelabuhan Buton. Kemudian perjalanan dilanjutkan lagi dengan speedboat Meranti Express kembali dan  menuju Selat Panjang. Menunggu kira-kira satu jam di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selat Panjang perjalanan akan diteruskan dengan menggunakan kapal Dumai Express lebih kurang 3,5 jam menuju ke pelabuhan Sekupang, Batam.
Pelabuhan Tanjung Harapan, Selat Panjang

Perjalanan laut dari kota Pekanbaru ke Batam membutuhkan waktu seharian. Bandingkan dengan perjalanan udara dengan pesawat yang hanya membutuhkan waktu 35 menit. Jauh ya perbandingannya. Tapi dengan alasan tersebut di ataslah saya rela melakukan ini.

Sementara teman-teman yang lain yang mau mengikuti acara seminar di Batam baru berangkat besok sorenya. Jadi saya lebih cepat sehari sampai ke Batam dahulu. Setelah acara seminar sehari di Hotel Golden View, Batam besoknya kami menuju Tanjungpinang.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar