Kamis, 28 Maret 2013

AKHIRNYA KEMBALI KE MARKETING



Akhir-akhir ini terlintas dalam pikiran saya untuk memilih pekerjaan yang dilakukan dari rumah. Mungkin hal inipun menjadi impian sebagian wanita yang berstatus seorang ibu rumah tangga. Bukankah akan lebih baik jika seorang wanita yang sudah berkeluarga tetap bisa menjalankan usaha ataupun pekerjaan dari rumah. Nyatanya memang saat ini sudah memasuki masanya wanita-wanita yang tetap bisa berpenghasilan walaupun tetap berada di rumah. Mengingat adanya peluang tersebutlah seolah-olah menghembuskan angin segar pada angan-angan saya.


Sayapun punya impian suatu saat ingin punya usaha atau pekerjaan yang dilakukan di rumah saja. Namun kenyataannya sampai saat ini semua tetaplah menjadi angan-angan yang belum menjadi kesampaian. Keadaan yang mendesak membuat saya harus kembali melakoni dunia marketing yang sebenarnya sudah saya anggap bukan panggilan jiwa saya. Dan saat ini saya harus berbalik meyakini diri bahwa saya bisa jadi penjual yang handal.

Kenapa harus marketing? Karena profesi inilah yang saat ini  nggak memberikan syarat tertentu. Jadi tidak perlu pengalaman, tidak perlu jenjang pendidikan tertentu, tidak ada  batas maximal usia. Oh bisakah semudah itu? Mungkin sebagian orang beranggapan banyak perusahaan yang akan menerima tenaga marketing dengan persyaratan tertentu. Memang benar ada juga yang begitu. Tapi di bidang yang akan saya jalani ini memang berbeda. Karena marketing di sini tidak bergaji pokok. Hanya dibayar jika melakukan penjualan. Jadi pekerjaannya dijalankan secara freelance. Dan kenapa sih saya mau melakukan pekerjaan yang sesungguhnya amat jauh dari bidang yang saya minati dan harus mulai dari nol. Karena saya sudah punya pengalaman pada bidang tersebut.

Dulu ketika saya menjalankan pekerjaan ini saya hanya mencoba-coba dan didorong oleh keinginan mendapatkan penghasilan tambahan. Karena memang sedang dalam momen yang bagus ketika saya menekuninya dulu sehingga perlahan-lahan sempat melambungkan penghasilan saya pada titik tertinggi dalam hidup saya. Sungguh saya merasakan suatu keajaiban dari saya yang semula tak mengerti apa-apapun di bidang ini secara bertahap saya dapat meningkatkan pendapatan saya sampai  beberapa kali lebih besar dari pekerja biasa yang bergaji tetap Bahkan dengan karakter saya yang cenderung pendiam tentulah sangat bertolak belakang dengan tuntutan profesi ini yang harus lincah, gesit dan piawai dalam berpromosi. Saya jadi mengerti bahwa yang dibutuhkan itu sesungguhnya adalah usaha untuk meningkatkan kwalitas diri agar mendekati keprofesional yang diharapkan. Selain itu selalu bersemangat dan tekun.

Saya mengakui memang saya masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan bahkan saya masih merasa banyak kekurangan. Persaingan yang mulai dirasakan sempat membuat semangat saya memudar sehingga perlahan-lahan saya menarik diri menekuni bidang ini. Ketika itu saya berpikir mau melakukan pekerjaan yang sesuai passion saya saja. Saya kira hal itu akan memberikan kedamaian di hati saya sehingga semua rintangan pasti akan selalu siap saya hadapi. Bahkan saya tak lagi teriming-imingi dengan besarnya penghasilan yang selalu dijadikan motivasi bagi para pemula di bidang ini.

Setelah sekian waktu saya sempat melupakan dunia marketing ini yang saya merasa “bukan dunia saya”. Tapi setelah melalui proses pemikiran yang matang saya akan berkiprah lagi di bidang ini. Padahal beberapa waktu yang lalu hati saya selalu berbisik bahwa bukan hanya satu jalan untuk saya agar bisa kembali menggapai kesuksesan. Jadilah diri sendiri dan lakukan hal-hal yang sesuai dengan  minat diri, tekuni dan galilah kreativitas di bidang tersebut niscaya akan menghasilkan sesuatu yang berharga dan bermanfaat. Sesuatu yang bermanfaat tentu akan disukai orang lain. Jika memang sudah menjadikannya salah satu yang dibutuhkan orang lain pasti akan selalu dicari dan inilah yang berpotensi memberikan penghasilan. Walaupun ujung-ujungnya uang tentulah berbeda rasanya dengan sekedar melakukan pekerjaan yang hanya berorientasi pada penghasilan semata. Jika kita melakukan pekerjaan yang sesuai dengan minat kita tentu saja tak hanya pendapatan materi saja yang memberikan kebahagian tapi ada kepuasan yang luar biasa akan bersemayam di hati jika memperoleh pencapaian yang lebih baik. Itulah bedanya cita rasa antara dua hal tersebut.

Namun kenyataannya soal memperjuangkan passion memang tidak selalu berjalan mulus. Banyak rintangan yang akan kita hadapi yang cukup menguras tenaga dan pikiran. Bahkan setelah lelah melewati semuanyapun terkadang tak kunjung memberikan hasil apapun. Itulah sebabnya banyak yang menyerah sebelum mendapatkan hasil yang memuaskan. Bagaimanapun tidak ada yang salah jika akhirnya harus melupakan passion. Jadi biasanya orang akan memilih menjalankan pekerjaan apa saja yang ada di depannya. Yang penting bisa segera mendapatkan uang dan tidak pakai menunggu lama-lama. Karena hidup membutuhkan biaya dan setiap saat ada pengeluaran. Jadi tak dapat menunggu dengan memilih-milih pekerjaan yang sesuai dengan minat  kita terus baru mau bekerja.

Setelah memutuskan kembali ke dunia yang jauh sekali dengan minat saya bukan berarti saya akan melupakan pekerjaan impian saya.   Untuk hal yang satu ini tak kan pernah saya singkirkan dari perioritas hidup saya. Sekalipun semuanya harus tertunda dulu karena mau tidak mau saya tetap harus mendahulukan yang lebih urgen. Yaitu urusan pundi pundi keuangan yang harus lebih cepat terisi karena begitu banyak kewajiban yang harus di penuhi.

Meskipun terkesan mengingkari kata hati mudah-mudahan ini adalah keputusan yang paling tepat. Pekerjaan yang saya tekuni inipun sebenarnya pun tidak mudah, penuh persaingan dan memerlukan kesabaran yang luar biasa. Dengan berbekal sebuah pengalaman dan dukungan dari beberapa teman saya berharap  akan meningkatkan semangat dan rasa percaya diri ini.. Walaupun bukan pekerjaan ideal yang saya angankan, semoga saja saya akan mampu melalui semua hambatan. Mudah-mudahan akan memberikan hasil yang menggembirakan dan pencapaian yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar