Minggu, 12 Februari 2012

LUPA, SI PENGHAMBAT AKTIVITAS


Tidak ingat kapan persisnya saya merasakan keadaan seperti ini. Namun “penyakit” ini cukup merepotkan bila tiba-tiba datang. Bikin pekerjaan jadi lambat. Benar-benar di luar kendali diri kita. Kadang suka kesal bagaimana cara mengatasinya. ‘’Penyakit” tersebut adalah menurunnya daya ingat kita alias lupa .


Banyak orang juga mengalami kondisi seperti ini. Ada  yang mengatakan “penyakit” ini terjadi karena faktor usia. Semakin tua usia seseorang semakin tinggi tingkat kelupaannya. Dan ada juga yang menduga kondisi ini dikaitkan dengan kondisi memori kita. Karena semakin tua usia seseorang memorinya telah banyak dipenuhi  dengan berbagai peristiwa yang dilalui dalam hidupnya sehingga daya ingatnya menjadi berkurang. Sangat berbeda dengan anak-anak yang memorinya belum begitu banyak terisi  karena perjalanan hidupnya masih singkat. Pikirannya masih begitu jernih. Tapi benarkah menurunnya daya ingat akan selalu berhubungan dengan usia yang semakin bertambah?

Kalau kita melihat kenyataan saat ini banyak sekali kawula muda bahkan anak-anak banyak yang mengalami lupa. Lalu hal-hal apa saja yang menyebabkan seseorang menjadi pelupa? Lupa bisa saja disebabkan berbagai hal  di antaranya karena kurang konsentrasi, terlalu banyak yang dipikirkan, stress, kelelahan, komsumsi alkohol, penyakit tertentu dan lain-lain.

Kalau menurut pengalaman pribadi saya mulai suka lupa seiring bertambahnya usia. Ketika masih anak-anak saya termasuk anak yang dapat mengingat dengan baik. Ketika waktu sekolah saya juga dapat mengingat pelajaran dengan baik. Bahkan dengan istilah-istilah asing saya bisa dengan mudah menghafalnya dan tidak salah menuliskannya. Padahal teman-teman yang lain selalu mengeluh bila harus menghafal istilah-istilah dari bahasa asing. Dan saya juga tidak pernah punya alasan ketinggalan sesuatu yang harus di bawa. Kalau teman-teman ada yang mau meminjam buku misalnya besoknya pasti saya bawakan. Beda sekali kalau saya yang pesan sama teman saya untuk membawakan sesuatu besoknya selalu saja ada alasan lupa. Dan saya paling kesal waktu itu dengan alasan tersebut. Kenapa sih mereka pada suka  lupa seperti orang tua saja, pikir saya ketika itu.

Dan kini setelah puluhan tahun berlalu saya baru benar-benar merasakan penyakit lupa sungguh bukan suatu yang disengaja dan benar-benar di luar kesadaran kita. Padahal saya selalu berusaha untuk mengingatnya tetap saja jadinya lupa. Misalnya ketika dipesan untuk membawakan sesuatu. Di hati sudah berbisik jangan sampai  lupa ya nanti bawakan itu. Tapi pas sampai ketemu lagi sama orang yang memesan sesuatu itu nggak ingat sama sekali. Ketika ditanya baru ingat. Dan jawabnya pasti, “oh iya lupa”. Kadang-kadang mau mengerjakan sesuatu juga begitu. Misalnya dari kamar terus berjalan ke dapur sampai di dapur malah bengong. Mikir lama, tadi mau ngapain ya? Nggak ingat juga balik lagi ke kamar sambil terus berusaha mengingat. Ternyata sampai separah ini ya? Ada benarnya juga faktor usia berkaitan dengan menurunnya daya ingat. Malah yang lebih parah akan menjadi pikun.

Lalu bagaimana dengan yang masih anak-anak tapi sudah pelupa. Kasihan sekali ya. Kalau masih anak-anak saja sudah lupa bagaimana juga dengan masa tuanya? Ternyata lupa tidak selalu terjadi pada orang dewasa dan orang tua. Anak-anak juga banyak yang mengalaminya. Penyakit yang kelihatan sepele ini sesungguhnya harus diusahakan mengatasinya karena dengan seringnya lupa akan sangat menganggu aktivitas sehari-hari.

Memang tidak mudah menghilangkan penyakit lupa ini dari diri kita. Setidaknya ada cara untuk memperkecil kelupaan kita sehingga segala urusan tak selalu terhambat dengan keadaan tersebut. Bisa dicoba beberapa tips  ini :
-          -   Meletakkan  barang tidak di sembarang tempat. Letakkan dan simpan pada tempatnya semula.
-          -   Biasakan membuat catatan  harian  atau agenda untuk mengingatkan kegiatan dan hal-hal lain yang harus kita kerjakan dalam satu hari.
-        -  Bisa juga membuat catatan di hp dan pasang alarm pengingat agar tidak lupa jam dan harinya untuk mengerjakan sesuatu ataupun janji dengan seseorang.
-       - Melatih  daya kerja otak agar bisa focus dan konsentrasi terhadap sesuatu misalnya dengan rajin membaca.
-         -  Jangan terlalu memaksa kerja otak ketika harus memikirkan banyak hal. Lalukan rileksasi sejenak untuk menenangkan pikiran kita.
-         - Jika sudah pada kondisi lupa yang parah berkonsultasilah  dengan dokter ahli. Karena bila dibiarkan saja tentu akan sangat menghambat aktivitas kita.

Meskipun saya sendiri belum mampu melenyapkan penyakit lupa ini dari diri saya namun setidaknya selalu diusahakan agar tidak keterlaluan. Sungguh sangat menjengkelkan sekali bila kita terjebak dalam situasi tersebut. Mari kita berusaha mengendalikannya demi kelancaran aktivitas kita sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar