Tidak ingat kapan persisnya saya merasakan keadaan seperti ini. Namun “penyakit” ini cukup merepotkan bila
tiba-tiba datang. Bikin pekerjaan jadi lambat. Benar-benar di luar kendali diri
kita. Kadang suka kesal bagaimana cara mengatasinya. ‘’Penyakit” tersebut
adalah menurunnya daya ingat kita alias lupa .
Banyak orang juga
mengalami kondisi seperti ini. Ada yang
mengatakan “penyakit” ini terjadi karena faktor usia. Semakin tua usia
seseorang semakin tinggi tingkat kelupaannya. Dan ada juga yang menduga kondisi
ini dikaitkan dengan kondisi memori kita. Karena semakin tua usia seseorang
memorinya telah banyak dipenuhi dengan
berbagai peristiwa yang dilalui dalam hidupnya sehingga daya ingatnya menjadi
berkurang. Sangat berbeda dengan anak-anak yang memorinya belum begitu banyak
terisi karena perjalanan hidupnya masih
singkat. Pikirannya masih begitu jernih. Tapi benarkah menurunnya daya ingat
akan selalu berhubungan dengan usia yang semakin bertambah?
Kalau kita melihat
kenyataan saat ini banyak sekali kawula muda bahkan anak-anak banyak yang
mengalami lupa. Lalu hal-hal apa saja yang menyebabkan seseorang menjadi
pelupa? Lupa bisa saja disebabkan berbagai hal
di antaranya karena kurang konsentrasi, terlalu banyak yang dipikirkan, stress,
kelelahan, komsumsi alkohol, penyakit tertentu dan lain-lain.
Kalau menurut pengalaman
pribadi saya mulai suka lupa seiring bertambahnya usia. Ketika masih anak-anak
saya termasuk anak yang dapat mengingat dengan baik. Ketika waktu sekolah saya
juga dapat mengingat pelajaran dengan baik. Bahkan dengan istilah-istilah asing
saya bisa dengan mudah menghafalnya dan tidak salah menuliskannya. Padahal
teman-teman yang lain selalu mengeluh bila harus menghafal istilah-istilah dari
bahasa asing. Dan saya juga tidak pernah punya alasan ketinggalan sesuatu yang
harus di bawa. Kalau teman-teman ada yang mau meminjam buku misalnya besoknya
pasti saya bawakan. Beda sekali kalau saya yang pesan sama teman saya untuk
membawakan sesuatu besoknya selalu saja ada alasan lupa. Dan saya paling kesal
waktu itu dengan alasan tersebut. Kenapa sih mereka pada suka lupa seperti orang tua saja, pikir saya ketika
itu.
Dan kini setelah puluhan
tahun berlalu saya baru benar-benar merasakan penyakit lupa sungguh bukan suatu
yang disengaja dan benar-benar di luar kesadaran kita. Padahal saya selalu
berusaha untuk mengingatnya tetap saja jadinya lupa. Misalnya ketika dipesan
untuk membawakan sesuatu. Di hati sudah berbisik jangan sampai lupa ya nanti bawakan itu. Tapi pas sampai
ketemu lagi sama orang yang memesan sesuatu itu nggak ingat sama sekali. Ketika
ditanya baru ingat. Dan jawabnya pasti, “oh iya lupa”. Kadang-kadang mau
mengerjakan sesuatu juga begitu. Misalnya dari kamar terus berjalan ke dapur
sampai di dapur malah bengong. Mikir lama, tadi mau ngapain ya? Nggak ingat
juga balik lagi ke kamar sambil terus berusaha mengingat. Ternyata sampai separah
ini ya? Ada benarnya juga faktor usia berkaitan dengan menurunnya daya ingat.
Malah yang lebih parah akan menjadi pikun.
Lalu bagaimana dengan yang
masih anak-anak tapi sudah pelupa. Kasihan sekali ya. Kalau masih anak-anak
saja sudah lupa bagaimana juga dengan masa tuanya? Ternyata lupa tidak selalu
terjadi pada orang dewasa dan orang tua. Anak-anak juga banyak yang
mengalaminya. Penyakit yang kelihatan sepele ini sesungguhnya harus diusahakan
mengatasinya karena dengan seringnya lupa akan sangat menganggu aktivitas
sehari-hari.
Memang tidak mudah menghilangkan penyakit lupa
ini dari diri kita. Setidaknya ada cara untuk memperkecil kelupaan kita
sehingga segala urusan tak selalu terhambat dengan keadaan tersebut. Bisa
dicoba beberapa tips ini :
- - Meletakkan
barang tidak di sembarang tempat. Letakkan dan simpan pada tempatnya
semula.
- - Biasakan membuat catatan harian
atau agenda untuk mengingatkan kegiatan dan hal-hal lain yang harus kita
kerjakan dalam satu hari.
- - Bisa juga membuat catatan di hp dan pasang
alarm pengingat agar tidak lupa jam dan harinya untuk mengerjakan sesuatu
ataupun janji dengan seseorang.
- - Melatih
daya kerja otak agar bisa focus dan konsentrasi terhadap sesuatu
misalnya dengan rajin membaca.
- - Jangan terlalu memaksa kerja otak ketika
harus memikirkan banyak hal. Lalukan rileksasi sejenak untuk menenangkan
pikiran kita.
- - Jika sudah pada kondisi lupa yang parah
berkonsultasilah dengan dokter ahli.
Karena bila dibiarkan saja tentu akan sangat menghambat aktivitas kita.
Meskipun saya sendiri
belum mampu melenyapkan penyakit lupa ini dari diri saya namun setidaknya
selalu diusahakan agar tidak keterlaluan. Sungguh sangat menjengkelkan sekali
bila kita terjebak dalam situasi tersebut. Mari kita berusaha mengendalikannya
demi kelancaran aktivitas kita sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar