Waktu yang berjalan seolah melaju tak terbendung lagi. Belum
terlalu lama rasanya berada di tahun 2O15 namun sebentar lagi tahun
2015
akan segera terlewati. Semua yang terjadi di tahun tersebut akan menjadi bagian dari sebuah sejarah.
Bagi saya sendiri tahun
2015
adalah tahun yang akan saya ingat selalu karena di tahun ini
telah terjadi peristiwa penting yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan saya. Tahun yang saya lalui dengan penuh derai air mata.
dalam kehidupan saya. Tahun yang saya lalui dengan penuh derai air mata.
Masih sangat segar dalam ingatan saya ketika memasuki tahun 2015 yang saya sambut dengan penuh suka cita karena ketika menjelang akhir tahun 2014 Allah memberikan anugerah kepada saya yaitu saya diberi kesempatan untuk hamil kembali.
Saya merasakan hal itu adalah karunia yang sangat berarti dalam kehidupan saya.
Mungkin inilah saatnya Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menjadi seorang Ibu walaupun agak terlambat. Demikianlah yang
terpikirkan oleh saya saat itu. Empat kali gagal mungkin yang kelima sudah waktunya berhasil. Seperti itulah harapan yang tumbuh di hati. Berbekal
pengalaman kegagalan yang berulang-ulang sayapun berusaha lebih berhati-hati menjaganya.Namun sebesar-besarnya usaha dan setinggi-tingginya
pengharapan semua akan berujung pada keputusanNya. Tak ada yang bisa mengubah
semua ketetapanNya.
Pada tanggal 18 April
2015
itulah sang bidadari kecil dalam kandungan saya itu diketahui
telah tak bernafas lagi. Seketika semua pengharapan itu runtuh. Tangis
duka mewarnai hari-hari yang saya lalui. Dan sebenarnya sebelum kejadian
ini terjadi ada suatu kejadian yang cukup membuat hati saya sangat
gundah.
Ketika sebulan sebelum peristiwa itu terjadi saya mendapatkan
kenyataan yang sungguh tak terduga. Saat itulah telah terjadi perubahan besar pada kepribadian suami saya. Di
tengah-tengah semangat dan keceriaannya akan menyambut kehadiran
putri yang diharapkannya tiba-tiba saja perubahan drastis telah terjadi
pada sikapnya. Keceriaannya itu tiba-tiba lenyap dan tergantikan dengan
sifatnya yang jadi murung dan pendiam. Hal ini bagi saya atau mungkin
bagi siapapun yang pernah mengenalnya tentu sangat aneh. Dalam
satu malam seseorang yang semula penuh semangat dan selalu aktif bisa berubah sebaliknya.
Sejak
perubahan yang terjadi itu membuat perhatiannya tak ada lagi pada saya
dan anak yang saya kandung. Berbeda sekali dengan sebelumnya yang begitu
sangat perhatian. Perubahan itu cukup membuat bathin saya terguncang.Saya merasa seperti tak bersamanya lagi.
Sungguh saya telah
merasa kehilangan sosok yang sudah cukup lama saya kenal. Dan ini
menimbulkan tanda tanya yang besar. Apakah yang menyebabkan perubahan
dratis itu terjadi pada dirinya. Pertanyaan itu tak kunjung terjawab
juga sehingga saya merasa bingung dan sangat sedih. Kesedihan akhirnya
bertambah dengan kepergian buah hati yang saya harapkan hadir ke dunia
ini.
Musnahlah sudah harapan saya untuk memiliki seorang anak. Untuk
kelima kalinya saya gagal lagi. Apakah saya masih bisa berharap lagi? Sementara keadaan orang yang belasan tahun sudah mendampingi hidup saya
saat itu sudah jauh berbeda. Tak dapat saya hindari rasa sedih itu
begitu memenuhi ruang hati saya.
Kenyataan yang saya hadapi ketika itu sangat bertolak belakang
dengan harapan saya. Lalu beberapa bulan kemudian terjadilah peristiwa
yang benar-benar menguras air mata.Tak pernah diperkirakan sebelumnya bahwa perubahan yang terjadi
pada suami adalah pertanda bahwasanya ada sesuatu masalah pada
kesehatannya. Ternyata hal tersebut adalah masalah kesehatan yang serius
yang kemudian mengantarkannya harus di rawat di rumah sakit. Ya, dia
ternyata menderita suatu penyakit di otaknya sehingga kemudian
menyebabkan kesadarannya terus menurun. Dan akhirnya jiwanya tak dapat
diselamatkan.
Dia pergi untuk selama-lamanya empat bulan lebih setelah
kepergian anak kami yang masih dalam kandungan. Hati siapa yang tak akan
sedih menghadapi kenyataan tersebut. Di saat mengharap seorang anak
yang akan hadir di kehidupan saya tapi justru saya kehilangan anak
tersebut sekaligus ayahnya. Tak terbendung rasa duka ini seakan bagaikan mimpi buruk. Hal ini benar-benar ujian yang berat
bagi saya. Sekuat hati saya berusaha mengikhlaskannya.
Yang membuat saya
sangat menyesal bila mengingatnya yaitu ketika saya tak menyadari
"pertanda" yang terjadi pada suami saya sebelumnya. Itu seperti sebuah pukulan yang
sangat melukai hati saya yang membuat saya merasa bersalah
yang berkepanjangan. Namun semua penyesalan yang saya rasakan sudah tak
ada gunanya. Yang harus saya lakukan yaitu berusaha kuat untuk menerima
keadaan yang sudah terjadi.
Saya harus meyakinkan diri bahwa semua peristiwa yang saya alami adalah suratan yang sudah ada dalam catatan sang
Pemilik Kehidupan ini. Dengan cara seperti itu setidaknya terasa sedikit
mengurangi beban penyesalan yang ada di hati.
Sungguh semua hal yang jauh dari dugaan ini saya alami di tahun
ini. Saya benar-benar mengalami bagaimana sakitnya ditinggal oleh
seseorang yang begitu dekat dalam hidup saya. Saya merasa kehilangan
segalanya. Orang-orang yang saya kira akan menemani hari-hari saya ke
depan telah pergi. Betapa luka itu telah meninggalkan perih yang tak
terlukiskan.
Begitulah peristiwa maha penting yang telah membuat perubahan yang terjadi dalam kehidupan saya. Semoga ada hikmah di balik cerita pilu ini. Semua akan jadi kenangan yang selalu saya ingat. Selamat tinggal tahun
2015
beserta semua kenangan yang tertinggal di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar