Akhir-akhir ini terlintas dalam pikiran saya untuk memilih pekerjaan
yang dilakukan dari rumah. Mungkin hal inipun menjadi impian sebagian wanita
yang berstatus seorang ibu rumah tangga. Bukankah akan lebih baik jika seorang
wanita yang sudah berkeluarga tetap bisa menjalankan usaha ataupun pekerjaan
dari rumah. Nyatanya memang saat ini sudah memasuki masanya wanita-wanita yang
tetap bisa berpenghasilan walaupun tetap berada di rumah. Mengingat adanya
peluang tersebutlah seolah-olah menghembuskan angin segar pada angan-angan
saya.
Sayapun punya impian suatu saat ingin punya usaha atau pekerjaan
yang dilakukan di rumah saja. Namun kenyataannya sampai saat ini semua tetaplah
menjadi angan-angan yang belum menjadi kesampaian. Keadaan yang mendesak
membuat saya harus kembali melakoni dunia marketing yang sebenarnya sudah saya
anggap bukan panggilan jiwa saya. Dan saat ini saya harus berbalik meyakini
diri bahwa saya bisa jadi penjual yang handal.
Kenapa harus marketing? Karena profesi inilah yang saat ini nggak memberikan syarat tertentu. Jadi tidak
perlu pengalaman, tidak perlu jenjang pendidikan tertentu, tidak ada batas maximal usia. Oh bisakah semudah itu?
Mungkin sebagian orang beranggapan banyak perusahaan yang akan menerima tenaga
marketing dengan persyaratan tertentu. Memang benar ada juga yang begitu. Tapi
di bidang yang akan saya jalani ini memang berbeda. Karena marketing di sini
tidak bergaji pokok. Hanya dibayar jika melakukan penjualan. Jadi pekerjaannya
dijalankan secara freelance. Dan kenapa sih saya mau melakukan pekerjaan yang
sesungguhnya amat jauh dari bidang yang saya minati dan harus mulai dari nol.
Karena saya sudah punya pengalaman pada bidang tersebut.
Dulu ketika saya menjalankan pekerjaan ini saya hanya mencoba-coba
dan didorong oleh keinginan mendapatkan penghasilan tambahan. Karena memang
sedang dalam momen yang bagus ketika saya menekuninya dulu sehingga
perlahan-lahan sempat melambungkan penghasilan saya pada titik tertinggi dalam
hidup saya. Sungguh saya merasakan suatu keajaiban dari saya yang semula tak
mengerti apa-apapun di bidang ini secara bertahap saya dapat meningkatkan
pendapatan saya sampai beberapa kali
lebih besar dari pekerja biasa yang bergaji tetap Bahkan dengan karakter saya
yang cenderung pendiam tentulah sangat bertolak belakang dengan tuntutan
profesi ini yang harus lincah, gesit dan piawai dalam berpromosi. Saya jadi
mengerti bahwa yang dibutuhkan itu sesungguhnya adalah usaha untuk meningkatkan
kwalitas diri agar mendekati keprofesional yang diharapkan. Selain itu selalu bersemangat
dan tekun.
Saya mengakui memang saya masih jauh dari kesempurnaan yang
diharapkan bahkan saya masih merasa banyak kekurangan. Persaingan yang mulai
dirasakan sempat membuat semangat saya memudar sehingga perlahan-lahan saya
menarik diri menekuni bidang ini. Ketika itu saya berpikir mau melakukan
pekerjaan yang sesuai passion saya saja. Saya kira hal itu akan memberikan
kedamaian di hati saya sehingga semua rintangan pasti akan selalu siap saya
hadapi. Bahkan saya tak lagi teriming-imingi dengan besarnya penghasilan yang
selalu dijadikan motivasi bagi para pemula di bidang ini.
Setelah sekian waktu saya sempat melupakan dunia marketing ini yang
saya merasa “bukan dunia saya”. Tapi setelah melalui proses pemikiran yang
matang saya akan berkiprah lagi di bidang ini. Padahal beberapa waktu yang lalu
hati saya selalu berbisik bahwa bukan hanya satu jalan untuk saya agar bisa
kembali menggapai kesuksesan. Jadilah diri sendiri dan lakukan hal-hal yang sesuai
dengan minat diri, tekuni dan galilah
kreativitas di bidang tersebut niscaya akan menghasilkan sesuatu yang berharga
dan bermanfaat. Sesuatu yang bermanfaat tentu akan disukai orang lain. Jika
memang sudah menjadikannya salah satu yang dibutuhkan orang lain pasti akan
selalu dicari dan inilah yang berpotensi memberikan penghasilan. Walaupun
ujung-ujungnya uang tentulah berbeda rasanya dengan sekedar melakukan pekerjaan
yang hanya berorientasi pada penghasilan semata. Jika kita melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan minat kita tentu saja tak hanya pendapatan materi saja yang
memberikan kebahagian tapi ada kepuasan yang luar biasa akan bersemayam di hati
jika memperoleh pencapaian yang lebih baik. Itulah bedanya cita rasa antara dua
hal tersebut.
Namun kenyataannya soal memperjuangkan passion memang tidak selalu
berjalan mulus. Banyak rintangan yang akan kita hadapi yang cukup menguras
tenaga dan pikiran. Bahkan setelah lelah melewati semuanyapun terkadang tak
kunjung memberikan hasil apapun. Itulah sebabnya banyak yang menyerah sebelum
mendapatkan hasil yang memuaskan. Bagaimanapun tidak ada yang salah jika
akhirnya harus melupakan passion. Jadi biasanya orang akan memilih menjalankan
pekerjaan apa saja yang ada di depannya. Yang penting bisa segera mendapatkan
uang dan tidak pakai menunggu lama-lama. Karena hidup membutuhkan biaya dan setiap
saat ada pengeluaran. Jadi tak dapat menunggu dengan memilih-milih pekerjaan
yang sesuai dengan minat kita terus baru
mau bekerja.
Setelah memutuskan kembali ke dunia yang jauh sekali dengan minat
saya bukan berarti saya akan melupakan pekerjaan impian saya. Untuk hal yang satu ini tak kan pernah saya
singkirkan dari perioritas hidup saya. Sekalipun semuanya harus tertunda dulu
karena mau tidak mau saya tetap harus mendahulukan yang lebih urgen. Yaitu
urusan pundi pundi keuangan yang harus lebih cepat terisi karena begitu banyak
kewajiban yang harus di penuhi.
Meskipun terkesan mengingkari kata hati mudah-mudahan ini adalah keputusan
yang paling tepat. Pekerjaan yang saya tekuni inipun sebenarnya pun tidak
mudah, penuh persaingan dan memerlukan kesabaran yang luar biasa. Dengan
berbekal sebuah pengalaman dan dukungan dari beberapa teman saya berharap akan meningkatkan semangat dan rasa percaya
diri ini.. Walaupun bukan pekerjaan ideal yang saya angankan, semoga saja saya
akan mampu melalui semua hambatan. Mudah-mudahan akan memberikan hasil yang
menggembirakan dan pencapaian yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar