Hidup
ini terkadang di hadapkan pada keadaan harus memilih. Sekali pun
pilihan-pilihan itu tak seutuhnya menjadi pilihan hati kita yang terbaik. Namun begitulah
kenyataan. Tidak ada yang seratus persen sempurna, bukan?
Dan
jika memilih salah satupun ada pihak-pihak yang dikecewakan dengan pilihan
kita. Selalu ada saja anggapan negative yang terselip terhadap pilihan kita.
Sesungguhnya banyak orang yang hanya menduga-duga karena mereka tidak mengetahui apa alasan kita memilih A,
bukan B atau C. Dan kita memutuskan pasti ada alasan tertentu. Namun biarlah
apapun yang terjadi dengan tanggapan orang lain terhadap diri kita jangan
sampai menghambat diri kita untuk segera mengambil suatu keputusan. Karena jika
kita hanya memikirkan untuk selalu menjadi sempurna di mata orang akan membuat
kita selalu bimbang untuk mengambil keputusan. Dan hal itu akan hanya membuat
kita terombang ambing tanpa bisa mengambil sikap.
Beberapa
waktu lalu saya bertemu dengan beberapa orang yang baru mengikuti psikotest
untuk calon legislatif dan mereka cerita kalau soal-soal di psikotes itu
membingungkan karena di antaranya harus memilih salah satu jawaban di antara
dua jawaban yang sebenarnya tidak satupun menjadi
pilihan mereka bahkan keduanya sangat bertentangan dengan hati mereka
tetapi harus tetap di pilih. Soal –soal di psikotest sebenarnya bisa diibaratkan
dengan keadaan yang ada dalam kehidupan ini di mana ada hal-hal yang harus di
pilih di antara pilihan-pilihan yang sebenarnya bertentangan dengan hati kita.
Tiba-tiba
teringat juga dengan acara Hitam Putih di Trans 7 di mana ada segmen Question of
Life untuk salah satu bintang tamunya. Di beberapa pertanyaan tersebut selalu membuat
bintang tamu kebingungan karena harus memilih salah satu dari dua jawaban yang
sebenarnya sulit untuk dipilih karena dua-duanya mungkin bertentangan dengan
hatinya. Tapi tetap harus di pilih. Ya, begitu pun dengan kenyataan yang kita hadapi
dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali hal-hal yang sesungguhnya tak ingin
kita pilih tetapi ya tetap harus dipilih. Kalau pun terpaksa memilih terkadang
ada beberapa pihak yang dikecewakan karena ada kepentingannya yang dikorbankan.
Namun begitulah hidup ini tak ada keputusan yang bisa menyenangkan semua orang.
Jadi mau tidak mau, suka tidak suka harus berlapang dada menerima kritik,
kecaman ataupun bentuk protes apapun sebagai dampak dari sebuah pilihan.
Sesulit-sulitnya pilihan tetap harus di pilih.
dan semoga pilihan yg kita pilih adl pilihan terbaik :)
BalasHapusmudah-mudahan saja begitu ya, mbak myra anastasia. Terima kasih sudah berkunjung
BalasHapus